Onlinesingingshow – Papua merupakan rumah untuk hutan hujan terluas yang tertinggal di Asia. Suatu analitis visual yang diluncurkan pada Kamis( 12 atau 11) membuktikan industri raksasa asal Korea Selatan diprediksi” dengan cara terencana” memakai api buat membuka lahan Papua RGO303 untuk meluaskan tanah sawit.
Hutan jadi bagian tidak terpisahkan dari kehidupan warga adat Papua dengan cara turun temurun. Tetapi saat ini jadi centeng terdahulu ekspansi bidang usaha industri sawit.
Kaum Mandobo serta Malind yang bermukim di banat Papua, lama- lama kehabisan hutan adat yang jadi tempat mereka berlindung.
” Aku meratap, aku pilu mengapa aku memiliki hutan, alam Papua yang demikian ini bagus, yang tete nenek moyang wariskan buat kita anak cucu, kita piket hutan ini dengan bagus,” tutur Elisabeth Ndiwaen, wanita Kaum Malind yang hutan adatnya di banat Merauke saat ini sudah jadi perkebunan kelapa sawit.
Sedangkan, Petrus Kinggo, pimpinan ahli Kinggo dari Kaum Mandobo berkukuh menjaga hutan adatnya di Area Jair, Boven Digoel, supaya tidak dijadikan ladang kelapa sawit.
Berjalan menapaki hutan adatnya, Petrus mengatakan bertam yang berkembang buas di hutan, santapan utama warga adat Papua saat ini lelet laun tergusur oleh ladang kelapa sawit.
” Jadi aku ambil ikan, daging, kukila, bertam, free. Aku tiba tentu dengan istri anak senyum, happy- happy kita makan. Tidak terdapat yang keberatan sebab ini di atas tanah adat aku sendiri,” tutur Petrus sembari membuktikan ladang bertam di hutan adatnya.
Hutan Papua tempat Petrus bermukim ialah salah satu hutan hujan yang tertinggal di bumi dengan keragaman biologi besar. Lebih dari 60% kedamaian biologi Indonesia, terdapat di Papua.
Tidak jauh dari hutan adat itu, beberan hutan sudah bertukar jadi petak- petak perkebunan kelapa sawit.
Sepanjang mata memandang, tumbuhan kelapa sawit berbanjar tertib di zona izin anak upaya industri Korea Selatan, Korindo Group di Papua LINK RGO303.
Konglomerasi industri sawit Korindo memahami lebih banyak tanah di Papua dari konglomerasi yang lain.
Industri ini sudah membuka hutan Papua lebih dari 57. 000 hektare, ataupun nyaris seluas Seoul, bunda kota Korea Selatan.