Onlinesingingshow – Gagal Jadi Polisi, di RGO303 Albetrianto Sukses Jadi Agen BRILink dan Usaha Fotokopi

Onlinesingingshow – ALBETRIANTO ikhlas menerima suratan LINK ALTERNATIF RGO303 nasib tidak lolos ujian menjadi calon anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri). Namun, dia membuktikan bisa sukses menjalani usaha fotokopi sekaligus Agen BRILink.

Jalan hidup setiap orang memang tidak ada yang tahu. Begitu juga perjalanan hidup Albetrianto, pemilik Toko Photocopy & ATK Para Mande di Jalan H Ten No 25A, Rawamangun, Jakarta Timur.

Setelah lulus dari Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), pria yang akrab disapa Albet ini, memutuskan ke Jakarta mengikuti seleksi calon anggota Polri. Dia termotivasi oleh temannya yang masih satu kampung halaman di Padang Pariaman dan lolos ujian menjadi calon anggota Polri.

“Saya tidak lolos ujian karena tidak fokus. Tidak ada persiapan, badan tidak bugar. Tapi saya tidak terlalu menyesal, waktu itu saya ingin ngejar status. Sebenarnya cita-cita sewaktu kecil, saya ingin punya bengkel. Makanya saya masuk SMK,” kata Albet kepada ditemui di tokonya, belum lama ini.

Albetrianto, pemilik Toko Photocopy & ATK Para Mande. (Foto: Tuty Ocktaviany)

Albet kemudian memutuskan untuk berdagang di pasar pagi Jatinegara. Dia jualan sandal, kerja sama dengan seorang teman.

“Saya ada modal sedikit, jadi bergabung dengan teman yang punya usaha sandal. Cuma tidak berlangsung lama, hanya bulan Ramadan saja,” kata ayah dari tiga anak ini.

Selanjutnya, Albet memilih bekerja sebagai karyawan di toko sandal. Toko tersebut jualan sandal untuk dewasa dan anak.

“Kerja selama 1,5 tahun. Saya dapat uang makan Rp15.000 dan tempat tinggal juga. Untuk gaji diberikan setiap hari, tergantung hasil penjualan. Saya diberi 10 persen dari total penjualan setiap hari,” ujarnya.

Selama menjadi karyawan, kata Albet, banyak pelajaran 303 SLOT yang didapatkan. “Kita belajar tekun, usaha mengembangkan modal, cara melayani orang, dan menentukan harga produk agar tetap bersaing. Tidak harus murah, minimal sama dengan lainnya,” kata Albet.

Merasa cukup bekerja di toko sandal, Albet memutuskan membantu usaha sang kakak jualan nasi padang di kawasan Ampera.

“Selama empat bulan usaha nasi, kakak membuka usaha lagi. Saya meneruskan usahanya, namun cuma beberapa bulan. Tempatnya kena gusur. Waktu itu pembelinya sudah banyak dari sopir taksi,” ucapnya.

Saat jualan nasi padang, kata Albet, dirinya sudah mempunyai dua karyawan. Mereka masih sanak saudara dari kampung halaman.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *